Jumat, 28 Maret 2014

AMERIKA SERIKAT MENUTUP KEDUTAAN BESAR SURIAH





Qudwah Community - Amerika Serikat kemarin menutup Kedutaan Besar Suriah untuk Washington serta memerintahkan semua staf diplomatik Suriah untuk meninggalkan negara itu jika mereka bukan warga negara Amerika.

Washington juga memberi tahu Damaskus bahwa Suriah sudah tidak bisa lagi mengoperasikan dua kantor konsulatnya di Troy, Michigan, dan Houston, Texas, setelah kedutaan Suriah pada pekan lalu mengumumkan pihaknya sudah tidak lagi memberikan layanan kekonsuleran, seperti dilansir situs globalpost.com, Rabu (19/3).



Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan keputusan untuk menutup kedutaan Suriah diambil karena ketidakabsahan rezim Assad sudah berlebihan.

"Selama perang tiga tahun untuk menggulingkan Presiden Suriah Basyar al-Assad, lebih dari 140.000 orang tewas dan rezim Suriah tanpa pandang bulu menyerang para warga sipil," kata Kerry di sebuah acara bertemu mahasiswa di Departemen Luar Negeri Amerika.

Kedutaan Suriah di Washington telah beroperasi selama beberapa waktu tanpa keberadaan duta besar, yang meninggalkan Negeri Adikuasa itu pada Desember 2011 lalu.

Duta besar Suriah bertolak dari Amerika dengan meninggalkan hanya beberapa staf tingkat bawah bertugas memberikan layanan kekonsuleran secara terbatas.

"Kendati ada perbedaan-perbedaan di antara pemerintah kami, Amerika terus menjaga hubungan diplomatik dengan negara Suriah sebagai ungkapan hubungan kami yang telah berjalan lama dengan rakyat Suriah, kepentingan yang akan bertahan lama setelah Basyar al-Assad meninggalkan kekuasaan," ujar utusan khusus Amerika untuk Suriah Daniel Rubinstein.

Pesan yang muncul di situs kedutaan Suriah kemarin menyatakan, 'Tolong diperhatikan Kedutaan Besar Suriah tidak akan bisa melanjutkan layanan kekonsuleran terhitung mulai Selasa, 18 Maret 2014. Terima kasih atas pengertiannya'.

Washington juga mengatakan diplomat-diplomat di kedutaan, yang bukan warga negara atau penduduk tetap Amerika, sudah tidak diizinkan bekerja di Amerika dan diharuskan meninggalkan negara itu pada 31 Maret.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Jen Psaki mengatakan penutupan itu kemungkinan akan berdampak pada banyak staf diplomatik dan keluarga-keluarga mereka.

Dia membenarkan misi Suriah di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berpusat di New York akan terus beroperasi, sebagai bagian dari kewajiban Amerika untuk menjadi tuan rumah PBB.

Namun pada bulan lalu, Amerika melakukan pembatasan terhadap pergerakan duta besar Suriah untuk PBB, Bashar Jaafari, dengan melarangnya berada lebih dari radius 25 mil (40,2 kilometer) dari wilayah Kota New York.

Koalisi untuk Suriah Demokratik, sebuah perhimpunan kelompok-kelompok Suriah-Amerika, telah menuduh Jaafari berupaya menyulut pemecahbelahan di antara warga-warga Suriah dalam pemunculannya di depan publik di Amerika Serikat

1 komentar:

  1. mungkin ad mksd tertentu dibalik ini semua,,,,
    bukan.a oposisi amerika mendukung rezim bashar al-as'ad..?/

    BalasHapus